Diskusi Ilmiah PPI Sudan "Dunia Dakwah dan Tantangannya"
Beliau yang sedang berkunjung ke Sudan dalam rangka membangun kerjasama pendidikan dengan beberapa universitas di Sudan ini diundang oleh PPI Sudan untuk mengisi diskusi ilmiah bersama para mahasiswa Indonesia di Sudan. Wakil ketua umum Persatuan Islam (Persis) ini juga meresmikan cabang Persis di Sudan beberapa waktu silam, dan menjadi narasumber dalam seminar pendidikan yang juga diadakan oleh PPI Sudan.
Dalam diskusinya, beliau menyatakan bahwa tantangan dakwah terbesar pada hari ini adalah bagaimana kita mampu menyatukan ummat di tengah disintegrasi golongan. Karena banyak da'i sekarang yang lebih banyak menyalahkan dai lainnya daripada membuka kebenaran, dikarenakan tingkat fanatisme yang tinggi.
"Dalam berdakwah, jadilah seorang dai yang dakwahnya bisa masuk ke dalam hati. Dakwah seharusnya membawa kepada persatuan dan kedamaian. Dai itu benteng utama di masyarakat, bukan pemecah belah!" Tegas salah satu deklarator MIUMI ini.
Beliau juga berpesan agar pada da'i untuk bisa bersama dalam menyadarkan ummat, daripada saling menyalahkan. Penyebaran da'i menjadi tugas penting, karena penyebaran da'i di Indonesia dinilai kurang merata, hanya terpusat di kota-kota besar.
"Tentunya kita harus memulai sejak dini untuk menyadarkan para da'i. Tidak melulu menjadi da'i lapangan, tapi para da'i juga harus mampu masuk ke pos-pos strategis sehingga mampu membuat kebijakan-kebijakan yang mendukung syiar islam dan kemajuan ummat"
Post a Comment